Dwi Puspitorini dan Dwi Woro Retno Mastuti
Jurusan Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, 16424
E-mail: dpr@cbn.net.id
Abstrak
Teks Cantakaparwa (CP) yang ditulis di atas lontar merupakan teks prosa berbahasa Jawa Kuno. Teks ini tergolong unik dan menarik selain karena memuat cerita Sutasoma yang terkenal juga bahasa yang digunakan memperlihatkan campuran struktur Bahasa Jawa Kuno (BJK) dan bahasa Jawa (BJ) sebagaimana digunakan oleh orang Jawa saat ini. Hal tersebut menjadi latar belakang dilakukannya penelitian terhadap aspek gramatikal teks CP. Penelitian yang masih dalam tahap awal ini memilih verba sebagai focus alisis. Alasan yang mendasarinya adalah karena verba secara dominan menjadi pengisi predikat, sedangkan predikat adalah bagian kalimat yang paling penting. Ada dua pokok bahasan yang disorot yaitu (a) bagaimana tata bentuk kata polimorfemis berkategori verba dalam teks Cantakaparwa; dan (b) bagaimana struktur kalimat berpredikat verbal dalam teks Cantakaparwa? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode linguistik sinkronik, yang sering pula disebut deskriptif. Metode ini dipandang sesuai dengan tujuan penelitian ini karena melihat bahasa yang hidup dalam kesatuan kurun waktu tertentu. Hasil penelitian menunjukkan adanya gabungan antara aspek gramatikal BJK dan BJ di dalam teks CP. Afi ks pembentuk verba sebagian besar sama dengan yang ada di BJK, namun bentuk-bentuk yang hanya dimiliki oleh BJ sudah muncul. Pola kalimat P + S yang dalam BJK biasanya dibatasi dengan partikel penegas, sedikit sekali ditemukan dalam teks CP.
untuk lebih lengkap click berikut
EmoticonEmoticon