Ada seorang pendeta yang bernama Jaratkaru, sebabnya oleh raja disebut Jaratkaru karena jarat berarti suka mengalah, suka berbelas kasih, tempat berlindung bagi yang sedang dalam ketakutan, oleh karena itu jaratkaru benar -benar luar biasa. Seyogyanyalah jaratkaru disegani karena sifatnya yang suka mengalah.
Teringatlah dia, akan penjelmaan badan, karena itu namanya Jaratkaru, takut kepada kesengsaraan penjelmaan. dia adalah putera seorang pendeta yang mempunyai tapa yang luar bias., Seorang pendeta yang gembira memungut padi yang tersebar dan telah terbuang di jalan, yang dicari lalu dibersihkannya. Akhirnya menjadi banyaklah padi itu. Kemudian ditanaknya padi-padi itu. Ketika itu disajikannya kepada para dewa serta memberikannya kepada para tamu. Begitulah tapa orang tuanya, tahan akan penderitaan, tidak bergaul dengan perempuan, hanya tapa yang dibesarkannya, diajarinya, menderita membuat tapa. Ketika itu Maharaja Parikesit berburu, lalu dikutuk oleh pendeta Sranggi dimakan oleh ular Taksaka. Oleh karena itulah Jaratkaru membuat tapa. Setelah dia manjur mantranya, dia dapat pergi ke segala alam, dapat mengunjungi ke segala tempat asing hendak dia datangi dan dapat berjalan di atas air. Makin lama makin jauh perjalanannya, sampai dia terbawa ke Ayatanasthana, yaitu suatu tempat yang mengantarai surga dan neraka, tempatnya arwah menunggu untuk mendapatkan surga-neraka. Tempat itu terkunjungi oleh Jaratkaru, dia berada di Ayatanasthana.
EmoticonEmoticon